Rabu, 22 April 2015

Install dan Konfigurasi Apache, MySQL, PHP di FreeBSD Server

Ketika ingin membuat webserver maka tentu kita membutuhkan aplikasi yang akan membuat server kita menjadi webserver. Nah, disini saya akan membahas untuk pembuatan webserver sederhana dengan package PHP, MySQL, dan Apache24. Berikut setup yang akan kita buat :

  1.     FreeBSD 10.1 amd64
  2.     Apache 24
  3.     PHP v5.6
  4.     MySQL v5.6
Pastikan bahwa ports yang kamu miliki sudah update. Kalau belum kita lakukan update terlebih dahulu

root@KotakRusak:# portsnap fetch update


Install Apache 24

root@KotakRusak:# cd /usr/ports/www/apache24 && make install clean


Bila terjadi error LDAP support maka yang harus kita lakukan adalah rebuild APR dengan LDAP Support seperti gambar berikut.

Reinstall APR dengan LDAP Support
Reinstall APR dengan LDAP Support




Running Apache24 service saat boot

Tambahkan atau running saja command berikut :

echo 'apache24_enable="YES"' >> /etc/rc.conf

Menjalankan/mematikan/restart Apache server

root@KotakRusak:# service apache24 start|stop|status|restart

Jika kamu mendapatkan pesan error seperti ini "Could not reliably determine the server's fully qualified domain name, using 127.0.0.1." Set the 'ServerName' directive globally to suppress this message:"

Tambahkan pada file /usr/local/etc/apache24/httpd.conf seperti berikut
Servername localhost

Adapun localhost digantikan dengan server domain name yang bisa didapatkan dengan menggunakan command

root@KotakRusak:#  hostname -f

Install MySQL Server

Instalasi MySQL Server lewat port :

root@KotakRusak:/ # cd /usr/ports/databases/mysql56-server/ && make install clean

Install MySQL client

Instalasi MySQL client lewat port :

root@KotakRusak:/ # cd /usr/ports/databases/mysql56-client/ && make install clean

Running MySQL service saat boot
 
Tambahkan atau running saja command berikut :

echo 'mysql_enable="YES"' >> /etc/rc.conf

Menjalankan/mematikan/restart MySQL Server

root@KotakRusak:# service mysql-server start|stop|status|restart

Konfigurasi MySQL server

Setelah berhasil instalasi MySQL adalah konfigurasi password untuk mysql itu sendiri karena default passwordnya adalah kosong.

root@KotakRusak: # mysql -u root

Jalankan sql query berikut setelah masuk kedalam mysql, ganti host_name menjadi server domain name yang bisa didapatkan melalui command hostname -f :

mysql> SET PASSWORD FOR 'root'@'localhost' = PASSWORD('passwordnya');
mysql> SET PASSWORD FOR 'root'@'host_name' = PASSWORD('passwordnya');
mysql> quit
Bye

Setelah berhasil melakukan query maka selanjutnya adalah shutdown mysql server :
root@KotakRusak: # mysqladmin -u root -p shutdown

Masukkan password yang sudah dibuat melalaui query tadi bila ada prompt untuk memasukkan password.

Menjalankan kembali MySQL server
 
root@KotakRusak: # service mysql-server start
Untuk mengakses MySQL server 

root@KotakRusak: # mysql -u root -p

Masukkan password yang sudah dibuat sebelumnya melalui query.
Untuk lebih lanjut tentang akses user mysql bisa dibaca disini :
https://dev.mysql.com/doc/refman/5.1/en/grant.html
https://dev.mysql.com/doc/refman/5.1/en/adding-users.html



Install PHP

Instalasi melalui port :

root@KotakRusak: # cd /usr/ports/lang/php56
root@KotakRusak: # make config
Maka akan tampil pilihan konfigurasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita sendiri.

root@KotakRusak: # make install clean

Install mod_php untuk Apache

Instalasi melalui port :

root@KotakRusak: # cd /usr/ports/www/mod_php56
root@KotakRusak: # make install clean 

Output :

Config mod_php
Config mod_php

Install PHP extensions
 
Agar PHP support untuk komunikasi MySQL atau MySQLi dengan MySQL server maka kita perlu melakukan instalasi php extension yang diperlukan

root@KotakRusak: # cd /usr/ports/lang/php56-extensions/
root@KotakRusak: # make config

MySQL dan MySQLi php extension
MySQL dan MySQLi php extension

Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tapi karena disini kita menggunakan MySQL sebagai database server maka kita hanya menambahkan pilihan mysql dan mysqli dalam config. Bila sudah selesai konfigurasi maka tahap selanjutnya adalah instalasi extension phpnya.

root@KotakRusak: # make install clean

Konfigurasi mod_php
Untuk melakukan konfigurasi cukup melakukan command sebagai berikut :

root@KotakRusak: # cp /usr/local/etc/php.ini-development /usr/local/etc/php.ini 


Konfigurasi apachenya

root@KotakRusak: # nano /usr/local/etc/apache24/httpd.conf

Cari baris ini :

DirectoryIndex index.html

Ganti menjadi seperti ini:
 DirectoryIndex index.html index.htm index.php
Buat sebuah file /usr/local/etc/apache24/modules.d/001_mod_php.conf dengan isi sebagai berikut :

<FilesMatch "\.php$">
    SetHandler application/x-httpd-php
</FilesMatch>
<FilesMatch "\.phps$">
    SetHandler application/x-httpd-php-source
</FilesMatch>
Selanjutnya, restart Apache server

service apache24 restart

Test instalasi PHP dan Apache

Sekarang saatnya kita melakukan testing terhadap php dan apachenya apakah sudah berjalan ataukah tidak. Maka, untuk melakukan testing cukup buat sebuah file di /usr/local/www/apache24/data/test.php

// Isi file test.php
<?php
    phpinfo();
?>
Simpan dan kemudian test melalui browser http://localhost/test.php
Maka akan tampil seperti berikut :

PHP Info
PHP Info
Tutorial kali ini sangat panjang semoga bermanfaat.

Referensi :
- http://www.cyberciti.biz/faq/how-to-install-apache-mysql-php-stack-on-freebsd-unix-server/





Salam

Me a.k.a death voice

Rabu, 15 April 2015

Mounting Partisi NTFS dengan Write Mode di FreeBSD

Sebut sajalah kita memiliki Dual Boot OS yang dimana salah satunya adalah windows dan mempunyai partisi NTFS. Sedangkan, kita memakai FreeBSD dan ingin mengakses data yang ada di partisi windows karena ada alasan tertentu.

Maka, diperlukan mounting filesystem NTFS yang ada di hard drive external maupun internal agar bisa terbaca dan mempunyai hak write kedalam hard drive tersebut. Disini kita akan menggunakan fusefs-ntfs sebagai tool untuk melakukan mountingnya.

Langsung saja kita lakukan penginstalan dengan menggunakan ports yang ada di FreeBSD. Seperti berikut :

root@KotakRusak:/ # cd /usr/ports/sysutils/fusefs-ntfs/ && make install clean

Bila ada prompt pertanyaan silahkan disesuaikan dengan kebutuhan, saya disini hanya menggunakan pilihan default. Sudah selesai installnya?
Bila sudah, maka kita akan ketahap selanjutnya yaitu untuk cek partisi mana yang merupakan ntfs.

root@KotakRusak:/ # dmesg | grep da

Maka akan muncul seperti penggalan dibawah ini

ada0 at ahcich0 bus 0 scbus0 target 0 lun 0
ada0: <TOSHIBA MK6475GSX GT001A> ATA-8 SATA 2.x device
ada0: Serial Number 81MQD1T6B
ada0: 300.000MB/s transfers (SATA 2.x, UDMA5, PIO 8192bytes)
ada0: Command Queueing enabled
ada0: 610480MB (1250263728 512 byte sectors: 1H 63S/T 16383C)
ada0: Previously was known as ad4
Trying to mount root from ufs:/dev/da0s1a [rw]...
mountroot: waiting for device /dev/da0s1a ...
da0 at umass-sim1 bus 1 scbus4 target 0 lun 0
da0: <Generic- Multi-Card 1.00> Removable Direct Access SCSI-0 device
da0: Serial Number 20090516388200000
da0: 40.000MB/s transfers
da0: Attempt to query device size failed: NOT READY, Medium not present
da0: quirks=0x2<NO_6_BYTE>
Hard drive saya menggunakan merk toshiba jadi sudah ketahuan kalau partisi windows saya adalah /dev/ada0 . Kalau masih ragu, kita cek dengan

 root@KotakRusak:/ # gpart show ada0
=>        63  1250263665  ada0  MBR  (596G)
          63        1985        - free -  (993K)
        2048      204800     1  ntfs  [active]  (100M)
      206848  1250054144     2  ntfs  (596G)
  1250260992        2736        - free -  (1.3M)

Nah sudah jelas bukan kalau partisi windows nya ada di /dev/ada0 . Selanjutnya, kita enable terlebih dahulu fuse modulenya dengan cara berikut

root@KotakRusak:/ # kldload fuse

Lalu, tambahkan pada file /etc/rc.conf seperti berikut

fusefs_enable="YES"
Sebelum dilakukan mounting, kita cek terlebih dahulu partisi apa saja yang sudah di mount

root@KotakRusak:/ # mount

/dev/da1s1 on / (ufs, local, journaled soft-updates)

devfs on /dev (devfs, local, multilabel)

procfs on /proc (procfs, local)

linprocfs on /usr/compat/linux/proc (linprocfs, local)

Kita buat terlebih dahulu folder nya di /mnt/

mkdir /mnt/ntfs

Kita sudah tahu bahwa ad0s2 adalah partisi ntfsnya, bisa dilihat kembali bagian yang saya bold. Tahap selanjutnya adalah proses mounting.

ntfs-3g /dev/ada0s2 /mnt/ntfs


Cek apakah berhasil mounting ataukah tidak dengan command mount seperti gambar berikut

Check partisi dengan mount
Check partisi dengan mount
Maka, ketika mengecek dengan command df-h akan menghasilkan output seperti gambar berikut

Hasil dari Command df -h
Hasil dari Command df -h



Tahap selanjutnya adalah membuat partisi ntfs tadi auto mounting ketika sistem startup atau booting dengan menambahkan pada /ets/fstab

 /dev/ada0s2 /mnt/ntfs ntfs-3g rw,mountprog=/usr/local/bin/ntfs-3g,late 0 0
Kemudian jalankan command berikut

root@KotakRusak:/ # echo "fuse_load=\"YES\"" >> /boot/loader.conf 


Referensi :

- https://forums.freenas.org/index.php?threads/mount-t-ntfs-error.15035/
- https://forums.freebsd.org/threads/ntfs-external-harddrive-mounting-trouble.15961/
- http://linux-bsd-sharing.blogspot.com/2012/01/howto-mounting-ntfs-partition-in-write.html


Sekian tutorial kali ini semoga bermanfaat

Salam

Me a.k.a death voice

Senin, 13 April 2015

Membuat PHP Script versi Command Line Interface

Lama juga ya ga update diblog ini, terakhir kali sih janjinya bakal update terus tapi apalah daya karena ada hal lain di real life yang harus diprioritaskan jadinya sampe lupa untuk isi konten blog. Terakhir post di blog ini 5/20/2014 bahas masalah Fix libfreetype.so.9 Not found in FreeBSD 10 
Untuk memulainya, mau coba postingan sederhana dengan judul Membuat PHP script versi Command Line Interface. Kenapa harus menggunakan CLI? Karena terkadang kita ingin membuat aplikasi layaknya CLI Application seperti C++,Perl dsb yang tak perlu repot-repot membuka browser untuk menjalankannya. Berikut adalah contoh sederhana PHP CLI yang akan menampilkan inputan dari user.
<?php

$argument1 = $argv[1];
$argument2 = $argv[2];

echo "Isi dari Argument 1 : " . $argument1 ."\n";
echo "Isi dari Argument 2 : " . $argument2 ."\n";


?>

Setelah dieksekusi scriptnya
C:\xampp\htdocs\CLI>php cli.php tutorial 123456
Isi dari Argument 1 : tutorial
Isi dari Argument 2 : 123456

Mengambil inputan dari user layaknya STDIN di C++
<?php
echo "Are you sure you want to do this?  Type 'yes' to continue: ";
$handle = fopen ("php://stdin","r");
$line = fgets($handle);
if(trim($line) != 'yes'){
    echo "ABORTING!\n";
    exit;
}
echo "\n";
echo "Thank you, continuing...\n";
??>

Script PHP diatas akan meminta user untuk menginputkan kata yes untuk melanjutkan eksekusi script. Mungkin sekian untuk postingan ini, semoga bermanfaat.
Referensi : 
1. http://php.net/manual/en/reserved.variables.argv.php 
2. http://php.net/manual/en/features.commandline.php#94924 
Salam, 
 Me a.k.a death voice

Selasa, 20 Mei 2014

Fix libfreetype.so.9 Not found in FreeBSD 10

Tutorial kali ini tidak seperti tutorial sebelumnya yang panjang dan rinci dijelaskan tapi hanyalah tutorial pendek yang mungkin bisa membantu plus menjadi catatan saya pribadi dikala saya lupa. Ketika ingin menjalankan startx setelah install ulang freetype2 itu ternyata ada library yang missing yaitu  libfreetype.so.9 yang mengakibatkan Xorg tidak dapat running. Nah untuk fix missing library itu cukup mudah hanya dengan menambahkan 1 baris di /etc/libmap.conf seperti berikut :

libfreetype.so.9 libfreetype.so.6

atau bila masih tidak bisa, bisa menggunakan symlink dengan command seperti berikut :

# ln -s /usr/local/lib/libfreetype.so.6.11.2 /usr/local/lib/libfreetype.so.9

Setelah itu kita coba untuk mengetikkan startx kembali dan startx sudah bisa running dengan normal


Sekian tutorial kali ini,semoga bermanfaat

Salam

Me a.k.a Death Voice

Senin, 14 April 2014

Network Configuration di FreeBSD

Tutorial kali ini akan membahas network configuration[1] di FreeBSD serta langkah-langkah dalam pengkonfigurasian network di FreeBSD. Tutorial dasar kali ini ditujukan kepada pemula yang baru berkecimpung menggunakan FreeBSD (kayak saya ini :p) atau yang memang belum mengerti dan ingin mengerti (panjang amat -_-) . Untuk network configuration sendiri itu terbagi menjadi dua, yaitu : DHCP, Static IP

Apa itu DHCP ? 
 
DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. [2]

Apa itu Static IP ?
Statik ip itu lawannya dari DHCP yang dimana client harus menambahkan ip address secara manual.

Sebenarnya pada saat menginstall FreeBSD kita sudah disuguhkan untuk mendefinisikan bahwa mesin kita itu memakai DHCP atau static IP. Tapi terkadang kita hanya tau konfigurasi lewat situ saja ( ini mah gua banget) karena kita pikir hanya perlu satu kali konfigurasi . Tapi ternyata kadang kita butuh salah satunya dan kita gatau cara konfigurasi (pengalaman). Nah jadi ga salah dong kalau kita pelajari aja cara mengkonfigurasi keduanya kalau sewaktu-waktu nanti dibutuhkan

Lalu bagaimana untuk konfigurasi DHCP atau Static IP ?
Ok kita mulai dengan konfigurasi ip dengan DHCP dan berikut langkah-langkahnya :
1. Cek adapter yang sedang aktif dengan command ifconfig
[root@KotakRusak]# ifconfig
em0: flags=8843<UP,BROADCAST,RUNNING,SIMPLEX,MULTICAST> metric 0 mtu 1500
        options=9b<RXCSUM,TXCSUM,VLAN_MTU,VLAN_HWTAGGING,VLAN_HWCSUM>
        ether 08:00:27:9e:7c:e6
        inet 10.10.10.36 netmask 0xffffff00 broadcast 10.10.10.255
        inet6 fe80::a00:27ff:fe9e:7ce6%em0 prefixlen 64 scopeid 0x1
        nd6 options=29<PERFORMNUD,IFDISABLED,AUTO_LINKLOCAL>
        media: Ethernet autoselect (1000baseT <full-duplex>)
        status: active
lo0: flags=8049<UP,LOOPBACK,RUNNING,MULTICAST> metric 0 mtu 16384
        options=600003<RXCSUM,TXCSUM,RXCSUM_IPV6,TXCSUM_IPV6>
        inet6 ::1 prefixlen 128
        inet6 fe80::1%lo0 prefixlen 64 scopeid 0x2
        inet 127.0.0.1 netmask 0xff000000
        nd6 options=21<PERFORMNUD,AUTO_LINKLOCAL>

2. Bila kita belum menset konfigurasi di /etc/rc.conf maka kita hanya cukup menambahkan dua baris berikut :

ifconfig_em0="DHCP"
synchronous_dhclient="YES"

3. Reboot sistem dengan menggunakan shutdown -r now

Bila masih tidak ada IP, maka ketikkan saja command sebagai berikut :
/etc/rc.d/dhclient restart <interface>

Maka sistem akan mencari ip address yang kosong untuk diberikan ke sistem kita. Cuman kalau masih belum dapet IP juga, cek LAN nya itu ada DHCP server[3] atau enggak(kalau enggak ya sama aja bohong -_-).

Nah yang ini buat konfigurasi statik ip, yang engga beda jauh caranya dengan yang pake DHCP.
1. Edit /etc/rc.conf dan tambahkan beberapa baris berikut :
ifconfig_em0="inet 10.10.10.36 netmask 255.255.255.0"
defaultrouter="10.10.10.10"

2. Reboot sistem dengan shutdown -r now

Setelah itu cek apakah ip yang diberikan sudah benar atau tidak dengan cukup mengetikkan ifconfig lagi. Mungkin sekian aja tutorial kali ini

Referensi :
1. http://www.freebsd.org/doc/en/articles/linux-users/network.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik
3. http://www.freebsd.org/doc/handbook/network-dhcp.html


NB : Yang em0 dan IP itu harus disesuaikan 
 
Semoga bermanfaat



Salam



Me a.k.a Death Voice

Kamis, 27 Maret 2014

System Undeletable Flag di FreeBSD

Terkadang kita tidak sengaja atau mungkin sengaja dan ga sadar kalau ada data penting tapi malah ke hapus aka rm -rf. Nah di FreeBSD ini ada namanya System Undeletable Flag yang dimana kita bisa menandai file mana saja yang kita anggap penting dan nantinya tetap aman walau sekalipun kita hapus satu folder ^^
 
System Undeletable Flag? apa itu? 

Kalau diartikan kedalam bahasa indonesia mungkin menjadi sistem yang tidak bisa dihapus, tapi apa maksudnya? maksudnya itu kita membuat tanda agar sistem tidak dapat menghapus file yang sekalipun menggunakan hak akses superuser.

Apa tujuannya?

Agar menjaga dari penghapusan file yang tidak sengaja atau sengaja terhadap file penting yang kita miliki

Bagaimana caranya?

FreeBSD menyediakan command tersendiri dalam kasus ini yaitu command chflags(1) . Yang dimana flag itu menambahkan tingkat tambahan keamanan dan kontrol atas file, tetapi tidak untuk direktori.

Contoh, untuk mengaktifkan system undeletable flag pada file yang akan anda tandai misal file PleaseDeleteMe.txt maka silahkan lakukan command seperti berikut dengan root :

 # chflags sunlink PleaseDeleteMe.txt

Sekarang coba kita hapus file PleaseDeleteMe.txt oleh user root dengan command rm -rf PleaseDeleteMe.txt

Maka akan muncul pesan alert seperti Gambar 1.0

Operation Not Permitted
Gambar 1.0 Operation Not Permitted 
 Nah kan ga bisa dihapus? bahkan itu root lho. Untuk melihat flag dari filenya cukup ketikkan command ls -lo dan hasilnya akan seperti Gambar 1.1

View Flag File
Gambar 1.1 View Flag File
Bisakah itu di nonaktifkan?

Oh tentu bisa, kita cukup dengan mengetikkan command

# chflags nosunlink PleaseDeleteMe.txt




Untuk info lebih lanjut tentang command chflags bisa baca buku atau versi onlie yang berjudul FreeBSD Handbook atau bisa kunjungi  http://www.freebsd.org/cgi/man.cgi?query=chflags&sektion=1

Semoga bermanfaat

Salam

Me a.k.a Death Voice

Selasa, 25 Maret 2014

Berkenalan dengan ExifTool

Apa itu Exiftool?

ExifTool adalah program gratis untuk membaca, menulis, dan memanipulasi gambar,  audio, dan video metadata

Support untuk apa saja?

Exiftool support banyak metadata termasuk EXIF, GPS, IPTC, XMP, JFIF, GeoTIFF, ICC Profile, Photoshop IRB, FlashPix, AFCP ID3Canon, Casio, FLIR, FujiFilm, GE, HP, JVC/Victor, Kodak, Leaf, Minolta/Konica-Minolta, Nikon, Olympus/Epson, Panasonic/Leica, Pentax/Asahi, Phase One, Reconyx, Ricoh, Samsung, Sanyo, Sigma/Foveon Sony. 

ExifTool Feature

System Requirements

Membutuhkan Perl versi 5.004 atau diatasnya  

Dimana saya bisa mendownloadnya?

  • Linux : http://www.sno.phy.queensu.ca/~phil/exiftool/Image-ExifTool-9.54.tar.gz
  • Windows :  http://www.sno.phy.queensu.ca/~phil/exiftool/exiftool-9.54.zip
  • Mac OS X : http://www.sno.phy.queensu.ca/~phil/exiftool/ExifTool-9.54.dmg
Bagaimana cara install dan memakainya?

Untuk pengguna windows cukup ketikkan di command line(cmd) sebagai berikut : perl exiftool maka akan muncul berbagai pilihan yang disuguhkan oleh ExifTool ini.

Untuk pengguna linux lakukan perintah berikut :
perl Makefile.PL
make test
sudo make install

Dan untuk menjalankannya tinggal ketikkan exiftool di terminal dan akan muncul berbagai pilihan yang bisa dibaca *hehe* . Untuk info lebih lanjut terkait Exiftool bisa baca file README atau kunjungi http://www.sno.phy.queensu.ca/~phil/exiftool/

Semoga Bermanfaat

Salam

Me a.k.a Death Voice

Jumat, 21 Maret 2014

Crypto 101

Crypto 101 is an introductory course on cryptography, freely available for programmers of all ages and skill levels.

Start to finish.

Comes with everything you need to understand complete systems such as SSL/TLS: block ciphers, stream ciphers, hash functions, message authentication codes, public key encryption, key agreement protocols, and signature algorithms.

Learn by doing.

Learn how to exploit common cryptographic flaws, armed with nothing but a little time and your favorite programming language.

Forge administrator cookies, recover passwords, and even backdoor your own random number generator.

Works everywhere.

DRM-free and available in all common formats:
PDF (for Mac and PC)
EPUB (for most ebook readers, iPad and iPhone)
Mobi (for Kindle)

Exercises run on OS X, Windows, Linux and BSDs.


Jika kamu menginginkan free ebook yang berjudul Crypto 101 silahkan kunjungi https://www[dot]crypto101[dot]io/ dan klik Get the Pre-Relase Now

Salam

Me a.k.a Death Voice

Kamis, 06 Maret 2014

Apakah Situs Yang Anda Kunjungi itu Aman?

Terkadang kita mengunjungi sebuah situs hanya sebatas mengunjungi saja tanpa kita lihat situs tersebut aman bagi komputer kita ataukah tidak. Banyak orang yang tidak terlalu perduli tentang status aman atau mungkin belum terlalu tahu bagaimana menganalisanya, dalam tutorial kali ini ada cara yang saya gunakan untuk menganalisa tentang status aman atau tidaknya sebuah situs yang akan saya kunjungi. Kenapa begitu perlu menganalisa keamanan sebuah situs?  coba bayangkan saja bila sebuah situs itu menanamkan malware dan virus yang akan mengeksploitasi komputer kita dari mulai data-data penting sampai data history apalagi sampai data akun e-banking yang kita miliki. Bahaya kan? maka dari itu kita perlu melakukan analisa  terhadap sebuah situs yang akan kita kunjungi dan juga melakukan pencegahan bila itu membahayakan komputer kita.

Lalu bagaimana caranya? banyak cara menuju jakarta *Roma woiiii* . Berikut akan saya tuliskan beberapa cara atau tips yang mungkin bisa berguna bagi kita agar terhindar dari situs-situs yang tidak aman untuk komputer. 
  1. Selalu up to date antivirus yang anda pakai, karena antivirus yang terbaik adalah antivirus yang selalu up to date akan database virus nya
  2. Pilihlah anti virus yang memiliki fasilitas Internet Security yang setidaknya bisa melindungi kita dari sesuatu yang tidak diinginkan ketika berselancar di internet
  3. Carilah terlebih dahulu situs yang akan anda kunjungi itu di search engine dan bila ada preview maka bukalah preview. Jadi anda tidak membuka situs itu secara langsung
  4. Lihat reputasi situs yang akan anda tuju dengan fasilitas rating situs di internet. Atau anda bisa memasang add-ons yang bernama WOT(Web Of Trust) yang bisa anda download di https://www.mywot.com/en/download
  5. Scan terlebih dahulu situs atau url yang akan anda tuju dengan fasilitas online url scanner yang saya pakai diantaranya :   
  • https://www.virustotal.com/
  • http://trafficlight.bitdefender.com/info?url=
  • http://scanurl.net/
  • http://www.avg.com.au/resources/web-page-scanner/
  • https://www.google.com/search?q=online+url+scanner
Atau anda bisa mencari sendiri di sini https://www.google.com/search?q=online+url+scanner sesuai yang anda suka. Mungkin sekian dari saya semoga bermanfaat dan lebih terhindar dari situs-situs jahat yang bisa mengancam komputer anda.

Salam

Me a.k.a Death Voice

Rabu, 05 Maret 2014

Lupa Password FreeBSD

Lupa password itu sih wajar dan sering terjadi sama semua orang dan termasuk saya haha :D Jadi gini ceritanya, waktu itu kan saya ada mesin dengan sistem operasi FreeBSD 10 yang baru saya install dan dipake untuk belajar. Cuman ya karena sering lupa nginget password dari mulai akun blog sama akun lainnya yang dipunya eh jadinya ga bisa login ke sistem nya T-T * terus gua peduli? hadoooh*

Kemaren sempet baca buku FreeBSD yang judulnya 'The Complete FreeBSD' nah disitu dijelasin tentang reset password FreeBSD punya kita kalau lagi khilaf *itu ceritaku mana ceritamu? Plaaak*

Caranya gampang kok untuk reset password FreeBSD ga beda jauh sama reset password di debian. Pertama kamu harus booting dulu sistemnya dan ketika sudah ada perintah untuk memilih autoboot maka kamu pilih 'Boot Single User Mode' seperti pada Gambar 1.0

AutoBoot FreeBSD10
Gambar 1.0 AutoBoot FreeBSD 10
Nah, disini saya memilih nomor 2 untuk melakukan 'Boot Single User Mode'  lalu tunggu sampai proses booting selesai. Setelah itu akan ada perintah untuk memasukkan pathname shell nya. Bisa di skip atau di enter aja untuk default tapi kalau biasanya pake bash tinggal masukkan /usr/local/bin/bash/ dan itu sih sesuai selera. Setelah itu bakal keluar deh tampilan bash nya kayak Gambar 1.1
Bash Shell FreeBSD 10
Gambar 1.1 Bash Shell
Selanjutnya ketikkan seperti yang ada dibawah ini pada bash :
# mount -u / 
# mount /usr 
# passwd root 
# ˆD 

Penjelasannya seperti ini
# mount -u / mount root file system read/write
# mount /usr mount /usr file system (if separate)
# passwd root change the password for root
Enter new password:
Enter password again:
# ˆD enter ctrl-D to continue with startup

Saya anggap semua sudah diketikkan dengan benar pada bash shell. Kenapa harus mount? kan passwd root aja udah bisa. Kita harus lakukan mounting dulu karena sistem sekarang yang sedang berjalan itu sifatnya read only dan kita harus merubahnya terlebih dahulu menjadi write and read.

Sekian tutorial kali ini semoga bermanfaat

Salam

Me a.k.a Death Voice